Perkembangan teknologi yang makin cepat membuat kita makin gampang terhubung info. Sekarang ini, orang tidak perlu kebingungan memperoleh bahan bacaan karena kita bisa mendapatinya di internet. Kedatangan perpustakaan konservatif jadi menyusut pecintanya bila tidak ikuti perubahan jaman. Untuk seorang ‘pecinta' buku, perpustakaan konservatif ialah surga dunia di mana dia bisa mendapati beragam koleksi buku yang memikat buat sekadar jadi bahan bacaan atau memang dicari untuk jadi sumber literatur. Menyaksikan beberapa buku yang tersusun rapi di rack buku ialah hal yang satisfying untuk sebagian orang, dan dengan situasi yang memberikan dukungan, mereka dapat kerasan lama-lama ada di perpustakaan.
Tetapi, untuk seorang yang tidak begitu sukai membaca, ada di perpustakaan pasti sebagai hal yang menjemukan atau bahkan juga tidak menarik sama sekalipun. Bila memang mereka tidak ada kepentingan khusus yang mewajibkan ke perpustakaan, ‘golongan' ini kemungkinan malas ke perpus dan pilih kongkow pada tempat lain, toh sumber info sekarang ini telah banyak ada di internet.
Ditambah lagi, untuk golongan milenial yang paling dekat sama perubahan tehnologi, mereka bisa terhubung info atau cari rekomendasi kapan saja dan dimana saja tak perlu ke perpustakaan. Ini sudah pasti berpengaruh pada perpustakaan konservatif karena golongan milenial sekarang ini setiap harinya berpindah ke dunia digital. Oleh karenanya, untuk jaga keberadaan perpustakaan, karena itu perpustakaan perlu ikuti perubahan tehnologi digital.
Kenali Perpustakaan Digital
Saat sebelum mengambil langkah jauh mengulas sangkut-paut digital library, alangkah sebaiknya kita mengenali apakah itu perpustakaan digital atau digital library. Perpustakaan digital atau digital library ialah perpustakaan yang simpan koleksi bukunya dalam pola digital dan bisa dijangkau lewat computer atau gawai. Perpustakaan digital lebih dari sekadar koleksi buku dalam area untuk menyimpan tetapi fasilitas share service ke beragam pemakai.
Adapun Charles Oppenheim dan Daniel Smithson mendeskripsikan perpustakaan digital sebagai service info di mana semua sumber info diolah atau ada dalam computer yang bisa dijangkau secara digital mencakup sisi penyimpanan, akses, penampilan, dan perawatan (pemeliharaan) koleksi perpustakaan.
Oleh karenanya, perpustakaan digital yang bagus ialah perpustakaan yang semua koleksi pustakanya berupa digital dan tidak layani secara konservatif. Namun, ada pula perpustakaan yang masih tetap layani beberapa koleksinya secara hibrida, baik secara konservatif atau digital.
Perpustakaan yang seperti ini dikatakan sebagai perpustakaan hibrida. Karena untuk beberapa orang, mereka semakin nyaman dengan buku fisik (printed) dibanding dengan buku electronic. Kemungkinan, kamu akan menanyakan, mengapa perpustakaan perlu ikuti perpembangan jaman. Nach, beberapa argumen berikut dapat kamu menjadikan referensi untuk go digital.
Proses pencarian yang tidak konvensional
Tentu saja dengan digitalisasi, kegiatan perpustakaan seperti pinjam pinjam dan yang lain jadi lebih gampang dan ringkas karena tak lagi dilaksanakan lewat cara manual. Hingga bisa menambahkan keproduktifan petugas dan bisa mengirit ongkos perawatan perpustakaan. Ditambah lagi, sekarang ini ada program mobile perpustakaan yang bisa menolong mahasiswa untuk memeriksa tersedianya stock buku di perpustakaan universitas yang dicari.
Terlihat lebih profesional
Untuk lembaga pengajaran seperti sekolah atau universitas, ada perpustakaan digital sebagai salah satunya factor penilaian. Disamping itu, perpustakaan digital universitas bisa dipakai sebagai fasilitas publisitas riset ilmiah dalam jurnal atau yang lain.
Mendukung pembelajaran jarak jauh
Perpustakaan digital bisa dijangkau secara online, bisa dijangkau dimana saja dan kapan saja hingga pemakai bisa mengaksesnya kapan saja dan dimana saja, hingga pas untuk mendukung evaluasi online untuk mahasiswa atau dosen. Ditambah lagi, untuk mahasiswa yang ingin lakukan riset ilmiah saat ini tak perlu kebingungan cari rekomendasi untuk lengkapi study ilmiahnya. Perpustakaan digital bisa menjadi referensi dan tutorial sah untuk lembaga, jadi fasilitas publisitas hasil riset mahasiswa atau dosen. Karena ada perpustakaan digital, rekomendasi dari dalam bisa dicapai faedahnya oleh mahasiswa di luar perguruan tinggi itu.
Dapat mendukung terciptanya smart city
Smart city (kota pandai) yakni beragam usaha yang sudah dilakukan ekosistem kota untuk menangani persoalan-permasalahan dan tingkatkan kualitas warga. Dalam penerapan merealisasikan smart city di bagian akademik, bisa dilaksanakan usaha kenaikan kemampuan warga lewat e-literasi. Nanti, diharap warga bisa hasilkan riset-penelitian yang berguna.
Menunjang penilaian akreditasi sekolah atau kampus
Adanya perpustakaan di lembaga pengajaran
sebagai salah satunya pendukung penilaian legalisasi. Dikutip dari situs
perpustakaan.kulonprogokab.go.id, program legalisasi perpustakaan sekolah lewat
perpustakaan nasional yang sudah diperkirakan pemerintahan sebagai wujud
perhatian pemerintahan pada keutamaan perpustakaan di proses pengajaran.
Disamping itu, legalisasi perpustakaan memiliki makna sebagai proses penilaian,
memperlihatkan jika pemerintahan sadar akan makna khusus penilaian dalam
pengendalian perpustakaan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar